Ini hanya sebuah analisa awal, mengingat Manchester United akan datang besok dan akan menginap di Hotel Ritz Carlton, apakah ledakan bom disengaja untuk menggagalkan kedatangan klub terbaik dunia itu? Sama halnya dengan kedatangan para artis dunia yang akan konser, mata dunia memandang negara yang didatangi. Secara pencitraan, hal itu sangat berpengaruh terhadap pandangan dunia kepada negara bersangkutan.
Kita ingat, berkali-kali artis dunia membatalkan konser karena alasan keamanan. Padahal, mereka hanya penyanyi solo. Sedangkan MU adalah sekumpulan orang berharga mahal. Jelas MU tidak akan mau kehilangan banyak pemainnya lagi seperti pernah dialaminya saat pesawat yang ditumpangi rombongan jatuh pada 11 Februari 1957 di Muenchen. Ledakan bom ini bisa jadi akan membuat MU membatalkan kedatangannya ke Indonesia walau saat ini sudah berada di Malaysia.
Analisa lain bisa saja ledakan ini berkaitan dengan hasil Pilpres. Masalahnya, apakah mungkin pihak yang kalah melakukan tindakan nekat ini? Memang, ada dua mantan jenderal di pihak yang kalah, tapi mereka sudah mantan. Apa masih punya akses ke persenjataan semacam bom? Dan saya yakin mereka negarawan yang baik. Jadi,rasanya mustahil. Atau ini bisa jadi upaya fitnah entah kepada kedua pasangan capres yang kalah atau malah SBY sendiri. Biar dikira SBY gagal menjamin keamanan pasca terpilih kembali.
Atau ini upaya pihak ketiga untuk kembali memancing di air keruh. Pihak ketiga yang sampai kini kita belum bisa mengetahui siapa mereka. Bisa jadi kerusuhan di Poso, Ambon bahkan Aceh dan Papua adalah grand design mereka. Ini kalau kita percaya pada teori konspirasi "Big Brother".
Oke warga Politikana, itu analisa awal yang saya tulis dengan tergesa. Saya sedang dalam perjalanan menuju sekitar lokasi. Mari berdiskusi...
[Tulisan ini semula diposting di Politikana, 17 Juli 2009]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar